Camilla Parker Bowles
Sukses Merebut Cinta Sang Pangeran
Wanita ini dituduh sebagai penyebab
kehancuran rumah tangga Lady Diana dan Pangeran Charles, pasangan yang dianggap
paling ideal di masanya.
Camilla Parker Bowles sempat menuai
makian ketika dipergoki sering menemui pria beristri. Apalagi pria itu adalah
seorang pangeran, suami dari putri cantik yang diidolakan jutaan orang seantero
dunia. Ditambah lagi, status Camillapun masih terikat pernikahan.
Dibanding Lady Diana, Camillia memang
tidak bisa dikatakan cantik. Tak heran jika publik memandang jijik padanya.
Selama bertahun-tahun wanita berambut pirang ini harus rela menjadi kekasih
gelap Sang Pangeran. Namun seriring berjalannya waktu, cinta menemui alurnya.
Pangeran Charles bercerai dengan Lady
Diana, disusul kemudian perceraian Camilla dengan suaminya. Itupun tak langsung
membuat hubungan mereka berdua lancar. Keluarga kerajaan masih menganggap
Camilla sebagai perusak rumah tangga Sang Pangeran. Berkat perjuangan dan
kesabaran, pasangan kekasih yang berpisah puluhan itu akhirnya menikah pada
tahun 2005, dan menyematkan gelar Duchess of Cornwall pada namanya.
Masa
Kecil yang Sempurna
Lahir di London, 17 Juli 1947, Camilla
Rosemary Shand berasal dari keluarga berada. Ayahnya, Mayor Bruce Shand, adalah
tentara Inggris yang beralih profesi menjadi pedagang anggur. Adik perempuan
Camilla bernama Annabel Eliot, dan adik lelakinya Mark Shand. Keluarga Camilla
masih berkerabat dengan Kerajaan Inggris. Nenek buyut dari ibunya Alice Keppel,
selir dari Raja Edward VII periode tahun 1898 sampai 1910. Keluarga Shand punya
dua rumah, satu di Plumpton, Laines, satu lagi di London.
Selayaknya keluarga kelas menengah
keatas Inggris, Camilla sudah belajar mengendarai kuda sejak kecil. Gadis itu
bergabung dalam sejumlah perkemahan kud dan belajar ikut berburu. Bisa
dikatakan, masa kecilnya sempurna.
Umur lima tahun Camilla dikirim ke
Dumbrells, sebuah sekolah di Ditchling village. Umur 10 tahun, dipindahkan ke
Queen’s Gate School di South Kensington, yang lebih dekat dari rumah. Keluarga
baru berani melepas Camilla saat usianya 16 tahun, ketika mengambil kursus di
Mon Fertile, Swiss. Dari sana atas inisiatifnya sendiri, Camilla belajar bahasa
Prancis di Paris. Baru kemudian kuliah sastra Prancis di Univercity of London
Institute, Paris.
Akhir tahun 1960-an, seorang pemuda
bernama Andrew Parker Bowles, dikenalkan kepada Camilla melalui adiknya, Simon
Parker Bowles. Simon tak lain adalah karyawan diperusahan anggur milik ayahnya
di Mayfair. Camilla dan Andrew sering berkencan beberapa kali, tapi akhirnya
berpisah di tahun 1970. Waktu itu Andrew berpacaran dengan Putri Anne.
Sementara itu Camilla bertemu Pangeran Charles dipertengahan tahun 1971.
Menurut penulis biografi Gyles Brandreth, mereka tidak bertemu di pertandingan
polo seperti banyak yang dilansir media. Camilla dan Charles dikenalkan oleh
teman mereka, Lucia Santa Cruz. Di masa perkenalan mereka, dua insan ini baru
sadar bahwa mereka masih kerabat jauh. “Nenek buyut saya dan Kakek buyutmu
adalah pasangan kekasih,” ujar Camilla mengoda. Gadis itu begitu spontan,
ceria, membuat Charles terpikat sejak pertemuan pertama.
Teman-teman Camilla tenyata banyak yang
kenal teman-teman Pangeran Charles. Jadilah mereka sering bertemu. Baru
kemudian mereka intens bertemu di pertandingan polo di Windsor Great Park,
dimana Charles sering bertanding. Charles dikenal punya banyak teman wanita,
tapi tidak dengan mudah membina hungungan serius. Dimatanya, Camilla adalah
wanita yang punya banyak kesamaan dengannya. Hobi mereka sama, yaitu berkuda,
polo, dan senang terlibat dalam obrolan lucu. Secara konvensional, Camilla
memang tidak cantik. Tapi wanita ini punya daya tarik khusus bagi lawan jenis,
termasuk Pangeran Charles.
Mereka saling cocok satu sama lain,
kedua insan inipun berkencan. Bahkan Charles sempat berkenalan dengan keluarga
Camilla, juga sebaliknya. Sayangnya, awal tahun 1973 Pangeran Charles harus
berlayar bersama Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Ada beberapa pernyataan berbeda tentang
kenapa pasangan itu putus di tahun 1973. Robert Lacey dalam bukunya tahun 2008,
Royal: Her Majesty Queen Elizabeth II,
dikatakan Charles tidak meminta Camilla untuk menunggunya sampai kembali dari
tugas militer. Ini tentu saja membuat Camilla merasa tak pasti, sehingga
berusaha melupakan pemuda itu. Sedanglan Sarah Bradford dalam buku, Diana, menyatakan bahwa kerabat Charles
sengaja mengirimnya pergi berlayar agar bisa melupakan Camilla. Sebab Charles
sudah dijodohkan dengan Amanda Knatchbull. Sumber lain menyebutkan, Ratu
Elizabeth I tidak menyetujui hubungan Charles dengan Camilla, sebab menginginan
Charles menikah dengan Lady Fermoy. Beberapa penulis biografi keluarga kerajaan
menyebut, Camilla dan Charles sebenarnya berencana menikah, namun tidak disetujui.
Begitu Charles pergi, Camilla dirindung
kesepian. Di waktu itulah Andrew Parker Bowles kembali muncul, dan menawarkan
komitmen. Sebagai seorang wanita yang sudah memasuki usia dewasa, tanpa pikir
panjang Camilla menerimanya. Pada 4 Juli 1973, mereka menikah di Guards
Chapell, Wellington Barracks, London. Usia Camilla saat itu 26 tahun, sedangkan
Andrew 31 tahun. Pasangan itu kemudian dikarunia dua orang anak,Tom dan Laura.
Sepulang dari berlayar, Charles harus
menerima fakta pahit bahwa Camilla sudah menikah. Sejak saat itu Sang Pangeran
mulai menjalin hubungan dengan gadis-gadis yang dianggap masuk criteria sebagai
istri. Pihak keluarga kerajaan secara tak langsung menuntutnya untuk segera
menikah, mengingat usia Charles sudah cukup. Salah satu gadis yang diajukan
Charles adalah Lady Diana Spencer, seorang gadis muda, polos, cantik, dengan
penampilan malu-malu. Keluarga kerajaan menganggap Lady Diana punya memenuhi
kriteria sebagai calon istri Sang Pangeran. Merasa lelah, Charles akhrnya
menyetujui perjodohan itu. Hatinya mulai
tertambat pada Camilla, tapi apa boleh buat, wanita itu sudah jadi milik orang
lain.
Sebenarnya Camilla dan Charles masih
sering bertemu sebagai teman baik sejak tahun 1979. Merka kembali akrab setelah
tragedy penembakan Lord Mounbatten pada Agustus 1979. Kearaban mereka dketahui
oleh Anderw Parker Bowles, namun ia tak ambil pusing. Suami Camilla itu
ternyata manjalin hubungan dengan wanita lain.
Pangeran Charles menikah dengan Lady
Diana Spencer pada 29 Juli 1981 di Katredal Saint Paul. Sebuah pesta pernikahan
termegah abad itu. Bukan saja karena pernikahan antara Pnageran dan Putri,
melainkan karena Lady Diana begitu muda, cantik, dan mempesona. Dalam sekejap
Diana yang pemula gadis pemalu, disulap menjadi seorang Putri bagaikan dalam
kisah dongeng. Ia mempunyai potongan rambut pendek berponi yang khas, yang langsung menjadi trend saat itu
hingga beberapa tahun sesudahnya. Gaya rambut, pakaian, serta penampilannya,
menjadi pusat perhatian yang diikuti oleh gadis-gadis di seantero dunia. Sejak
saat itu Diana sudah menjadi milik duniia, dan Pangeran Charles adalah pasangan
yang ideal. Hanya sedikit yang mengetahui Charles mencintai wanita lain,
Camilla.
Diana-lah yang pelan-pelan mulai
mengendus ketidakberesan pernikahannya. Beberapa kali Diana memergoki suaminya
sedang asyik berbincang di telepo dengan wanita lain. Pernah pula Diana
menemukan sebuah perhiasan emas yang di grafir huruf G dan F. Itu adalah inisial nama panggilan Camilla dan
Charles, Gladys dan Fred. Menurut Charles, perhiasan itu merupakan hadiah dari
Camilla, dua hari sebelum mereka menikah. Bahkan di perjalanan bulan madunya,
Diana melihat ada dua lembor foto Camilla terjatuh dari buku harian suaminya.
Insiden-insiden kecil ini menjadi pertanda bagi Diana bahwa Camilla bukan teman
biasa bagi Charles. Namun Diana tak mampu lagi mundur. Diana terikat pernikahan
kerajaan yang bukan main-main. Seburuk apapun rumah tangganya ia harius tetap
menjaga penampilannya.
Ditahun pertama pernikahannya, Diana
menderita bulimia dan depresi, lebih dipcu dengan perubahan gaya hidup. Ia
harus menyesuiakan diri dengan protokoler instana yang serba teratur. Wanita
ini mulai berurusan dengan psikolog dan dokter. Pada 21 Juni 1982, Diana
melahirkan putra pertamanya, Pangeran William.
Charles membeli sebuah rumah dipedesaan
Highgrove, yang terletak di lahan yang berdekatan dengan saudara perempuannya.
Disisi lain, rumah itu juga dekat dengan rumah Camilla dan Andrew. Suami istri
itu mengundang Charles dan Diana untuk pesta, yang kemudian disusul dengan
acara berburu rubah bersama.
Skandal
yang Merembak
Ketika mengandung Pangeran Henry di
tahun 1984, Diana sudah curiga suaminya terlalu sering bertemu Camilla. Tapi ia
tak punya cukup bukti untuk mengonfrontasinya. Diana juga kwatir dia akan
dianggap istri paranoid, delusional, serta pencari perhatian. Di masa itu, semua
perilaku Lady Diana menjadi perhatian
media massa dan tentunya Keluarga Kerajaan. Sampai akhirnya pada tahun 1985,
skandal Camilla dan Pangeran Charles sudah sulit ditutupi lagi. Kali ini media
massalah yang memergokinya. Hanya saja saat itu nama Camilla masih disembunyikan.
Media sekedar mempublikasikan berita tentang kecurigaan bahwa Pangeran Charles
memiliki hubungan special dengan wanita lain.
Baru sempat 4 tahun kemudian, Diana berani
mengonfrontasi Camilla dalam suatu pesta. Ia minta Camila mengakhiri
perselingkuhannya dengan Charles.
Tahun 1990, jurnalis Andrew Morton
mulai melakukan riset untuk menulis biografi Diana, Princes of Wales. Rumah tangga Charles dan Diana semakin berantakan
setelah diketahui keduanya pisah ranjang selama berpergian dari Portugis.
Rencana Andrew Morton untuk menulis buku biografi Diana dimanfaatkan oleh Diana
sebagai senjata untuk melawan penyudutan public atas dirinya. Sejauh ini media
Inggris mengesankan Diana sebagai Putri yang polos, depresi, penderita bulimia,
yang tak berdaya dengan perselingkuhan suaminya.
Buku biografi itu terbit pada Juni
1992, dengan tajuk Diana: Her True Story.
Buku yang mengemparkan banyak pihak, terutama keluarga kerajaan dan Charles
sendiri. Di buku itu, Diana mengaku pernah beberapa kali melakukan percobaan
bunuh diri akibat perselingkuhan suaminya. Nama Camilla Parker Bowles disebut
untuk pertama kalinya. Buku tersebut membuat Charles, Diana, dan Camilla, menjadi
pusat perhatian senatero dunia. Charles berusaha mengelak dari kejaran media.
Ia tak mengeluarkan pernyataan apapun terkait kesaksian Diana dibuku tersebut.
Sejumlah media massa yang pro kerajaan menyaksikan keabsahan informasi di buku
Andrew Morton.
Lima bulan setelah terbitnya buku itu,
John Mayor, Perdana Menteri Inggris, mengumumkan bahwa Charles dan Diana sudah
hidup terpisah. Media massa pun segera mengkaitkan keterlibatan Camila sebagai “Si
Perusak Pernikahan Pangeran”. Skandal itu kemudian dikenal dengan “Camilagate”. Rekaman suara obrolan intim
antara Charles dan Camilla di telepon yang terjadi pada tahun 1989, tersebar di
media massa tahun 1993.
Disebuah wawancara televise oleh
Jonathan Dimbleby tahun 1994, Charles mengonfirmasi hubungannya dengan Camilla
terjadi setelah pernikahannya mulai retak tahun 1986. “Nyonya Parker Bowles
adalah seorang sahabat bagi saya, sahabat sejak lama,” ujar Charles. Menyusul
setahun kemudian, Camilla mengumumkan perceraiannya dengan Andrew Parker Bowles
setelah hidup berpisah beberapa waktu. Apakah itu berarti Camilla bisa hidup
bebas dengan Charles?? Tidak juga. Ratu Inggris sudah amat murka dengan dengan
publikasi buruk tentang Keluarga Kerajaan merasa cukup dengan ini semua. Secara
resmi ia melarang kehadiran Camilla dilingkungan istana mulai tahun 1995.
Tak lama, Diana muncul di televise BBC
untuk memberikan penjelasan dari sisinya. Untuk wawancara itu, Diana
mengkosongkan Istana Kensington, demi menjaga privasi. Kepada Martin Bashir dari BBC, dia mengatakan,
“ Ada kami bertiga dalam pernikahan ini, dan itu terlalu ramai.” Diana sukses
menarik simpati seantero dunia melalui tayangan wawancara ini.
Perceraian
Sang Pangeran
Itulah periode dimana hidup Lady Diana
dan Pangeran Charles menjadi bulan-bulanan media massa. Camilla pun tak kalah
disudutkan. Para penggemar Diana mendiskreditkan wanita itu sebagai si buruk rupa
yang menghancurkan hidup Sang Putri. Keluarga kerajaan tidak lupa pula dari
sorotan pro dan kontra. Namun semuanya tidak membuat Charles dan Diana
bergemig. Bulan Oktober 1995 mereka tampil berdua disuatu acara, walau datang
tidak bersamaan.
Jenuh dengan publikasi negatif
terus-menerus atas rumah tangga putranya, pada Desember 1995 Ratu Inggris
mendesak agar Charles dan Diana segera bercerai. Sesudah melalui serangkaian prosedur
protokoler panjang, Charles dan Diana resmi bercerai pada 28 Agustus 1996.
Diana mendapat tunjangan sekitar 17 juta pounsterling
sesuai dengan standar perceraian kerajaan. Ia tak lagi meyandang gelar “Her
Royal Highness” tapi tetap boleh disebut sebagai Diana, Princes of Wales.
Perceraian itu seolah membuka jalan
lebar bagi Camilla untuk masuk kedalam hidup Charles lebih leluasa. Bulan Juni
1997, Charles menjadi tuan rumah pesta ulangtahun Camilla yang ke 50 di
Highgrove. Charles sadar betul bahwa hubungannya dengan Camilla hanya
memperparah publikasi negatif tentang dirinya. Namun cintanya membara hingga
tak pedulikan dengan itu semua.
mix-d.org |
Sementara itu Diana menjalin hubungan
dengan pengusaha Inggris berdarah Mesir, Dodi Fayed. Foto- foto kemesraan
mereka saat berlibur ke pantai selatan Prancis terumbar di berbagai media
massa. Sepekan sesudahnya, Lady Diana dan Dody Al-Fayed tewas dalam suatu
kecelakaan di Paris. Sebuah kecelakaan yang memancing berbagai kontroversi.
tripadvisor.com |
Tahun 1999 tanpa segan lagi Charles dan
Camilla tampil berdua di pesta ulangtahun seorang teman di Ritz Hotel, London.
Sejak itu pasangan tersebut kian sering tampil bersama selayaknya suami istri,
walau resmi menikah. Konon, hubungan mereka masih menunggu restu dari Ratu
Inggris. Setahun kemudian, Camilla mendampingi Charles ke Skotlandia untuk
suatu kunjungan resmi. Charles juga sudah tak ragu mempertemukan Camilla dengan
dua putranya, Pangeran William dan Pangeran Henry. Bahkan di bulan Agustus
mereka berlibur bersama dengan Camilla dan dua anaknya ke Mediterania.
Tahun 2001 Camilla menjadi Presiden
National Osteoporosis Society, ajang dimana pertama kali dirinya diperkenalkan ke publik.
Charles juga berani menghadirkan Camilla di acara resmi ulangtahun Raja
Constantine II dari Yunani. Kabarnya kehadiran mereka berdua sudah disetujui oleh
Sang Ratu. Pelan-pelan Camilla mulai bisa diterima dikalangan kerajaan.
Akhirnya Ratu mengundang Camilla di acara perayaan Golden Jubilee tahun 2002 di
Istana Buckingham. Ia duduk di deretan keluarga kerajaan, di belakang Sang
Ratu.
Camilla tinggal di Clarence House,
bekas rumah Ratu Elizabeth II yang menjadi bagian dari tempat tinggal Charles
sejak tahun 2003. Tahun 2004 Camilla mendampingi Charles di hampir semua acara
resmi kerajaan. Media massa tinggal menunggu saja kapan pasangan yang sudah
sama-sama berumur itu mendeklasirkan hari pernikahan. Baru 10 Februari 2005,
Clarence House resmi mengumumkan pertunangan Camilla dan Charles. Kabar yang membuat
media massa dan public bahagia. Pasangan yang 30 tahun terpisah dan terpaksa
menjalin hubungan secara diam-diam itu akhirnya akan bersatu dalam pernikahan.
Pihak kerajaanpun mendukung, Charles memberikan sebuah cincin berlian warisan
neneknya, Ratu Elizabeth I, yang diberikan pada Ratu Elizabeth II.
Rencana pernikahan tersebut mengundang reaksi
keras dari para petinggi kerajaan. Camilla masih tergolong rakyat sipil,
kendati nenek buyutnya adalah selir raja. Setelah melalui serangkaian perdebatan
di kalangan parlemen dan pejabat, akhirnya pernikahan itu disetujui.
Pernikahan dilangsungkan pada 8 April
2005, di Windsor Castle, dan pemberkatan di St. George Chapel. Tanggal itu di
mundurkan dari tanggal yang sudah direncanakan, 4 April 2005, karena ternyata
bertepatan dengan upacara pemakaman Paus Paulus Yohanes II.
Sayangnya acara pernikahan tersebut
tidak dihadiri orang tua Charles, sebab Sang Ratu merasa tidak layak menghadiri
pernikahan sepasang pria dan wanita yang sama-sama pernah bercerai. Selesai
acara, pasangan pengantin itu berpergian ke Birkhall, Skotlandia, kemudian
melakukan bulan madu. Dengan menjadi istri Pangeran Charles, Camilla dinobatkan
sebagai Duchess of Cornwall. Secara otomatis ia menduduki peringkat bangsawan
wanita tertinggi kedua di Kerajaan Inggris setelah Ratu Elizabeth II. Dapat dibayangkan
betapa butuh kesabaran lama seorang Camilla untuk bisa diakui sebagai wanita
yang dicintai Sang Pangeran. Penantian selama 30 tahun yang penuh dengan badai
itu akhirnya menghasilkan sesuatu tyang tak sia-sia.
yah namanya jodoh tak kemana
BalasHapusT___T,,,saya takut sya akan jadi the next diana,,,,soalnya dari latar belakang sejarah saya & suami,,,sama persis,,,,bahkan saya & wanita it sama2 lahir bulan juli,,,sama spt diana & camilla,,,,,alurnya juga plek sama persis,,,,,wanita it juga lbh tua sethun dr suami saya,,,,& merupaka cinta pertama suami saya & telah menjalin hub selama belasan tahun,,,,,pokoknya persis plek bgt,,,,kuk saya jd takut dgn masa depan saya sendirii.......plek bgt putusnya suami & wanita it juga pas mnereka LDR,,,,plek bgt wanita it juga mnikah dgn pria lain,,,& skrg sudah bercerai,,,ya ampun smua nyaris sama persis plek.....tolong,,,sya takut dgn masa depan saya,,,,sya takut sama dgn diana.....damn
BalasHapus